Arogansi Densus 88 Antiteror Mabes Polri terhadap masyarakat, khususnya terhadap umat Islam selalu terbongkar namun tidak ada tindakan pasti dan tegas kepada mereka. Sebelumnya, beberapa arogansi dan kebrutalan Densus 88 saat menjalankan aksinya kerap kali meninggalkan traumatik terhadap masyarakat. Densus 88 juga sering menodongkan senjata kepada anak-anak dengan senjata di pondok pesantren atau sekolah-sekolah islam. Ditambah tidak adanya media-media mainstream yang tidak memberitakan hal ini.
Selama ini, media mainstream yang berhaluan sekuler kerap melakukan brainwash (cuci otak) kepada masyarakat dengan memberitakan soal terorisme yang seolah-olah semua terduga teroris yang ditembak itu melawan dengan senjata, terjadi baku tembak, dan bahkan melempar bom. Meskipun sudah ada media Islam yang mengimbanginya dengan memberikan informasi bahwa sebenarnya tidak ada perlawanan, bahwa terduga ditembak dari belakang, disiksa ,dianiaya, bahkan dibunuh dan sebagainya padahal akhirnya tidak terbukti Densus 88 seolah cuci tangan, meminta maaf juga tidak. Bukan Densus 88 Antiteror Mabes Polri namanya jika tidak melakukan tindakan tercela, kejam, keji dan brutal serta tidak manusiawi saat menangkap warga atau aktivis Islam yang dituduh sebagai “teroris”. Bahkan saat menggeledah sebuah tempat pun Densus 88 banyak mendapat catatan negatif. Banyak pihak yang merasa dirugikan dengan berbagai opini yang muncul, akibat dari penggerebekan dan penggeledahan yang banyak tidak terbukti, termasuk tudingan menyebut yayasan dan beberapa lembaga islam sebagai sarang teroris. Dan jika sudah terjadi, korban akan sulit untuk menjelaskan pada masyarakat semua, bahwa apa yang dituduhkan sama sekali tidak benar, sehingga banyak yang merasa dirugikan. Bahkan anak-anak yang menyaksikan berbagai penggeledahan Densus 88 peneror islam ada yang menangis dan trauma. Lalu apakah kita akan berdiam diri terus untuk selamanya. Ini lebih diperjelas lagi dengan tidak munculnya Densus 88 pada kasus Bom Thamrin dan Sarinah yang terjadi pada Ring 1 Republik Indonesia. Tidak ada komentar atau pernyataan apapun dari BNPT. Sehingga sangat jelas bahwa Densus 88 Peneror Islam didirikan untuk merusak citra islam dan menghancurkan islam dari dalam. Dengan menciptakan isu-isu bahwa teroris identik dengan islam berjenggot, celana cingkrang dan bercadar. Jika pelakunya tidak mempunyai ketiga ciri diatas Densus 88 dan BNPT akan melakukan standar ganda. Ini bisa dilihat dari julukan yang diberika hanya sebatas pada "oknum bersenjata", "kelompok bersenjata", "pelaku kejahatan" dan sebagainya. Maka kami mengajak kepada umat muslim khususnya dan masyarakat pada umumnya. Mari satukan suara untuk menuntut pemerintah membubarkan DENSUS 88 PENEROR ISLAM. Yang hanya diboncengi oleh kepentingan-kepentingan negara-negara barat dan para pembenci islam diseluruh dunia.
Selama ini, media mainstream yang berhaluan sekuler kerap melakukan brainwash (cuci otak) kepada masyarakat dengan memberitakan soal terorisme yang seolah-olah semua terduga teroris yang ditembak itu melawan dengan senjata, terjadi baku tembak, dan bahkan melempar bom. Meskipun sudah ada media Islam yang mengimbanginya dengan memberikan informasi bahwa sebenarnya tidak ada perlawanan, bahwa terduga ditembak dari belakang, disiksa ,dianiaya, bahkan dibunuh dan sebagainya padahal akhirnya tidak terbukti Densus 88 seolah cuci tangan, meminta maaf juga tidak. Bukan Densus 88 Antiteror Mabes Polri namanya jika tidak melakukan tindakan tercela, kejam, keji dan brutal serta tidak manusiawi saat menangkap warga atau aktivis Islam yang dituduh sebagai “teroris”. Bahkan saat menggeledah sebuah tempat pun Densus 88 banyak mendapat catatan negatif. Banyak pihak yang merasa dirugikan dengan berbagai opini yang muncul, akibat dari penggerebekan dan penggeledahan yang banyak tidak terbukti, termasuk tudingan menyebut yayasan dan beberapa lembaga islam sebagai sarang teroris. Dan jika sudah terjadi, korban akan sulit untuk menjelaskan pada masyarakat semua, bahwa apa yang dituduhkan sama sekali tidak benar, sehingga banyak yang merasa dirugikan. Bahkan anak-anak yang menyaksikan berbagai penggeledahan Densus 88 peneror islam ada yang menangis dan trauma. Lalu apakah kita akan berdiam diri terus untuk selamanya. Ini lebih diperjelas lagi dengan tidak munculnya Densus 88 pada kasus Bom Thamrin dan Sarinah yang terjadi pada Ring 1 Republik Indonesia. Tidak ada komentar atau pernyataan apapun dari BNPT. Sehingga sangat jelas bahwa Densus 88 Peneror Islam didirikan untuk merusak citra islam dan menghancurkan islam dari dalam. Dengan menciptakan isu-isu bahwa teroris identik dengan islam berjenggot, celana cingkrang dan bercadar. Jika pelakunya tidak mempunyai ketiga ciri diatas Densus 88 dan BNPT akan melakukan standar ganda. Ini bisa dilihat dari julukan yang diberika hanya sebatas pada "oknum bersenjata", "kelompok bersenjata", "pelaku kejahatan" dan sebagainya. Maka kami mengajak kepada umat muslim khususnya dan masyarakat pada umumnya. Mari satukan suara untuk menuntut pemerintah membubarkan DENSUS 88 PENEROR ISLAM. Yang hanya diboncengi oleh kepentingan-kepentingan negara-negara barat dan para pembenci islam diseluruh dunia.
PILIHAN
1. BUBARKAN DENSUS 88
2. TRANSPARASI KEUANGAN DAN SOP DENSUS 88
3. BUAT LEMBAGA PENGADILAN KHUSUS YANG DAPAT MENGAWASI DAN MENGADILI TERORIS BERLABEL LEMBAGA ANTI TEROR DENSUS 88
4. DISKUSI TERBUKA DENGAN MAJELIS ULAMA DALAM PENEGAKAN PEMBERANTASAN TERORIS
DUKUNG PETISI INI JIKA ANDA PEDULI
"Diam Tertindas Atau Bangkit Melawan, Karena Mundur Adalah Penghianatan"
"Lebih Baik Tenggelam Daripada Harus Putar Haluan"
MERDEKA
0 comments:
Post a Comment